welcome in my maya world

Cinta Putih itu sebenarnya ada satu dalam diri manusia dan ta'kan terbagi. Kalaupun itu terbagi dia ta'kan utuh lagi.

KESENDIRIAN YANG TAK SEPI

Ketika Anda sendirian, apakah Anda benar-benar sepi dari segala aktivitas? Belum tentu; sekurang-kurangnya secara mental, Anda masih saja tetap rame, tetap gemuruh. Anda tidak kesepian dalam kesendirian Anda. Banyak orang takut sendiri; mereka takut kesepian. Mereka menyangka kalau hidup sendiri, hidup menyendiri, mereka akan kesepian.Menyepi, sendiri di tempat sunyi yang terasing —apakah itu di tengah hutan, di pegunungan, di goa-goa dan sebagainya— memang sangat kondusif bila digunakan untuk merenung. Akan tetapi jangan lupa, keheningan tidaklah terdapat di tempat-tempat sunyi; begitu pula keruwetan, ia tidak hanya ada di tempat-tempat rame. Anda bisa merasa kesepian kendati berada di tengah-tengah kerumunan pasar, atau sebaliknya, gemuruh di dalam kendati berada di tengah samudera luas. Ia ada disini, di benak Anda, di hati Anda. Bila yang Anda dambakan itu adalah keheningan dan kejernihan, dan bukannya lari dari keramaian, maka sebetulnya Anda tidak perlu ke tempat sunyi. Anda bisa menikmati keheningan dan kejernihan hati dimana saja, kalau Anda tahu bagaimana mengheningkannya, menjernihkannya.Pikiran yang dibiarkan bebas tanpa pegangan, tanpa ada satu objek yang diperhatikannya, akan cenderung ramai dan liar. Ia tidak dengan mudah disepikan kendati Anda bertahun-tahun tinggal di tempat-tempat sunyi dan membisu. Pada awalnya, memang pengaruh eksternal terhadap kondisi internal sangat terasa. Di tempat sunyi kita akan merasa jauh lebih tenang dibanding di tempat rame. Akan tetapi itu hanya terasa pada awalnya saja, pada masa transisi saja. Setelah itu, setelah Anda menikmati ketenangan itu, gemuruh di dalam akan terdengar lebih jelas dibanding sebelumnya, dibanding ketika Anda masih di tempat ramai.Mungkin sampai saat ini masih ada yang berpikir bahwa, "Dengan menyendiri di tempat sunyi, yang terasing, saya akan lebih khusuk, akan lebih jernih....". Sangkaan ini ternyata tidak benar. Ini dapat Anda buktikan langsung. Duduklah, amati batin Anda sendiri, Anda akan mengerti dan dapat menerima apa saya katakan ini. Oleh karenanya, buanglah jauh-jauh sisa anggapan keliru itu.Batin yang tidak terlatih selalu rame. Dalam keramaian di dalam ini, kendati Anda membisu bertahun-tahun lamanya di tempat-tempat sunyi, tidak melakukan aktivitas yang berarti kecuali yang terkait langsung dengan kebutuhan fisik Anda saja, kesendirian Anda itu hanyalah kesunyian semu semata. Anda tidak dapat membohongi diri Anda sendiri dalam hal ini.Karena terbiasa di tempat ramai, dimana Anda nyaris tidak pernah diam secara fisikal maupun verbal, sejenak berada di tempat sunyi memang terasa "lain". Ada sebentuk ketenangan temporer yang memasuki batin Anda. Namun itu umumnya tidak berlangsung begitu lama. Ingatan-ingatan Anda, kesan-kesan mental yang terbentuk dari pengalaman ragawi Anda, dari kontak-kontak fisikal dan mental Anda sebelumnya, segera akan mengusik ketenangan Anda itu. Mereka bermunculan satu per satu tak henti-hentinya dan berulang-ulang kali, dengan tanpa terpolakan dan tanpa terbendung.Seorang meditator pemula mungkin butuh pengkondisi luar berupa tempat sunyi seperti itu. Ini diperlukan hanya untuk memudahkannya melalui masa-masa transisi. Untuk segera masuk dalam keheningan dari hiruk-pikuk kehidupan duniawi seperti biasanya, sangatlah sulit. Jadi pada awalnya, memang butuh pengkondisi luar yang kondusif. Selebihnya, tidak lagi.Surakarta, 24 Oktober 2002.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Follow me

About this blog

Dalam diri manusia itu ada dua macam potensi tipuan dan rayuan. Dua hal itu seperti duri jika dipegang dan ibarat bunga jika dipandang. Apabila engkau memerlukan pertolongan mereka, bersikaplah bagai api yang dapat membakar duri-duri itu.