welcome in my maya world

Cinta Putih itu sebenarnya ada satu dalam diri manusia dan ta'kan terbagi. Kalaupun itu terbagi dia ta'kan utuh lagi.

Open Source Gis

Open Source GIS
Abstrak
Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program IGOS (Indonesia Goes Open Source) pada awal tahun 2005. Kita yang berkecimpung dalam bidang Geo-spasial harus mendukung sepenuhnya kegiatan ini. Tulisan ini menyajikan aplikasi open source dalam bidang Geo-Spatial. Contoh aplikasi dan penggunaan aplikasi open soource juga dibahas lebih jauh.

1. Pendahuluan
Sejak Pemerintah Indonesia mencanangkan IGOS (Indonesia Goes Open Source) awal tahun 2005, perhatian kita terhadap yang berbau open source mulai meningkat. Hal ini juga didukung sepenuhnya oleh isu hak cipta, biaya lisensi perangkat lunak komersial yang tinggi dan kemampuan beli masyarakat Indonesia yang rendah.

2. Open Source
“Open source” secara teknis dapat diartikan sebagai perangkat lunak yang menyediakan kode sumber (source code) untuk dimodifikasi dan didistribusikan kepada publik. Ada beberapa lisensi aplikasi open source (AOS) yang dikoordinasikan oleh “Open Source Initiative” (http://www.opensource.org). Kesuksesan AOS bukan disebabkan oleh karena penyediaan kode sumber yang secara bebas dapat dimodifikasi dan disitribusikan, akan tetapi lebih disebabkan oleh tumbuh dan berkembangnya komunitas yang memiliki minat yang sama dalam mengembangkan aplikasi tersebut.
Secara umum keunggulan AOS adalah adalah:

  1. Didesain untuk dikembangkan secara modular. Seseorang yang ingin berkontribusi dapat menambahkan suatu fungsi tanpa atau sedikit ketergantungan terhadap bagian/fungsi yang lain.
  2. Dokumentasi yang lengkap. Dokumentasi yang lengkap ditujukan untuk pengembang yang baru dapat dengan cepat mempelajari struktur aplikasi. Tanpa dokumentasi yang lengkap, seseorang akan terbuang waktunya hanya untuk mempelajari struktur aplikasi.
  3. Transparansi disain dan proses pengembangan. Setiap orang dapat berkontribusi karena disain dan arah pengembangan selalu dikomunikasikan ke publik melalui web dan mailing list. Kode sumber selalu tersedia pada saat proses pengembangan melalui CVS (concurrent versioning system) dan bukan pada saat dirilis.
  4. Timi inti yang modular dan transparan. Tim inti pengembang dipilih oleh komunitas berdasarkan kontribusinya. Apabila sudah tidak memiliki kontribusi yang signifikan maka dengan sendirinya akan keluar dari anggota tim inti dan digantikan oleh yang lain yang memiliki kontribusi yang lebih banyak.

Kekuatan AOS harus dapat dievaluasi sebagaimana layaknya aplikasi komersial. Empat faktor diatas setidaknya harus dipenuhi oleh suatu proyek AOS untuk dapat berkembang dan sukses diterima publik.

3. Open Source GIS
AOS bidang Geo-Spasial atau GIS dapat dikategorikan menjadi dua macam yaitu library dan aplikasi. Library merupakan modul yang dapat digunakan untuk membangun suatu aplikasi, sehingga dapat menyingkat waktu dalam pengembangan aplikasi tersebut. Aplikasi didisain untuk pengguna akhir (enduser).
Aplikasi SIG dan penginderaan jauh termasuk didalamnya. Umumnya aplikasi memiliki tampilan antar muka untuk memudahkan menjalankan aplikasi, sama halnya dengan aplikasi komersial. Review lengkap mengenai open source SIG dan penginderaan jauh disajikan dalam “The State of Open Source GIS” oleh Paul Ramsey (Refractions Research Inc.). Tulisan tersebut membahas mengenai status dan fungsi dari AOS di bidang SIG dan penginderaan jauh. Makalah ini hanya menyajikan beberapa aplikasi yang telah dicoba sendiri oleh penulis.

3.1. Library Geo-Spasial
Library merupakan aplikasi kecil yang berupa modul yang dapat digunakan untuk membangun suatu aplikasi atau untuk tujuan tertentu. Dalam bidang geo spasial, library yang tersedia adalah:

  • GDAL/OGR (http://remotesensing.org/gdal) – Geospatial Data Abstraction Library.Library untuk membaca dan menulis data raster (GDAL) dan data vektor(OGR). GDAL dan OGR banyak digunakan pada aplikasi GIS dan penginderaan jauh dan bahkan pada aplikasi komersial.
  • Proj4 (http://proj.maptools.org) – Cartographic Projections Library. Library untuk proyeksi peta, menyediakan lebih dari 100 macam proyeksi.
  • GEOS (http://geos.refractions.net) – Geometry Engine Open Source. Library untuk topology data vektor.
  • GML4J (http://gml4j.sourceforge.net) Java API untuk Geographic Markup Languge (GML)
  • WK4BJ (http://wk4bj.sourceforge.net) Java library untuk format Well-Known Binary (WKB) dari sumber data dan merubahnya menjadi data yang berhubungan dengan object Java.
  • JTS (http://www.jump-project.org) Library geometri untuk pengembangan SIG berbasis Java. Menyediakan geometri standar dan kompleks.
  • GeoTools (http://www.geotools.org) Java toolkit untuk mengembangkan aplikasi berbasis Java berdasarkan standar dari OpenGIS.

3.2. Aplikasi Open Source Geo-Spasial
Aplikasi Open Source GIS dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, yaitu:
1. Aplikasi Desktop GIS;
2. Aplikasi GIS berbasis Web;
3. Aplikasi Basis Data GIS;

3.2.1. Aplikasi Desktop GIS
Aplikasi open source GIS berbasis desktop terdiri dari berbagai macam, dari yang berkemampuan sangat lengkap untuk melakukan analisis data spasial maupun yang hanya sebagai viewer data spasial. Aplikasi tersebut diantaranya adalah:

  • GRASS (http://grass.itc.it/) – Geographic Resources Analysis Support System. GRASS merupakan AOS yang cukup lengkap untuk melakukan analisis SIG dan penginderaan jauh. GRASS memiliki kemampuan untuk melakukan manajemen data dan analisis, pengolahan citra, kartografi, pemodelan spasial, dan visualisasi. GRASS dapat dijalankan di sistem operasi Unix/Linux, Windows, dan MacOS.
  • MapWindow (http://www.mapwindow.com). MapWindow tidak hanya sekedar data viewer. Pengembang dapat menambahkan modul untuk melakukan analisa data spasial (plug-in). MapWindow dikembangkan menggunakan kerangka dot Net (.NET Framework). Hal ini menyebabkan MapWindow hanya dapat dijalankan pada sistem operasi Windows.
  • ILWIS (http://www.itc.nl/ilwis/ & http://52north.org/) - Integrated Land and Water Information System) ILWIS merupakan aplikasi analisis data spasial pengolahan citra yang dikeluarkan oleh ITC (International Institute for Geo-Information Science and Earth Observation). Sejak 1 Juli 2007, ILWIS menjadi aplikasi open source dan ditangani oleh 52o Nort Initiatives.
  • OSSIM (http://www.ossim.org) – Open Source Software Image Map. Aplikasi penginderaan jauh, pengolahan citra, SIG, dan photogrametri.
  • QGIS (http://qgis.org) – Quantum GIS. Aplikasi dekstop SIG yang mendukung format data vektor, raster, dan database (PostGIS dan Oracle).
  • Thuban (http://thuban.intevation.org). Thuban merupakan interaktif data viewer untuk data geospasial. Dapat dijalankan pada sistem operasi Linux, Windows, dan MacOS.
  • GMT (http://gmt.soest.hawaii.edu) – The Generic Mapping Tools. Koleksi alat bantu untuk analisis data geospasial, umumnya ditujukan untuk data citra. Dapat dijalankan pada sistem operasi Unix/Linux dan Windows serta MacOS.
  • JUMP/JCS (http://www.jump-project.org) – JUMP Unified Mapping Platform. AOS yang merupakan aplikasi dekstop SIG untuk menyajikan dan melakukan analisis data spasial. JUMP merupakan aplikasi yang berorientasi kepada pengguna sehingga cukup mudah digunakan.
  • OpenMap (http://openmap.bbn.com). OpenMap merupakan komponen library untuk membangun aplikasi berbasis Java.
  • uDig/JUMP (http://udig.refractions.net) – User-friendly Desktop Internet GIS. Merupakan aplikasi desktop yang menyediakan teknologi internet mapping seperti WMS dan WFS. uDig terkait erat dengan proyek GeoTools.
  • OpenEV (http://openev.sourceforge.net) OpenEV merupakan library dan aplikasi contih menampilkan dan melakukan analysis geospasial data (vektor dan raster. OpenEV dapat dijalankan di Windows 98/NT/2000/XP, Linux, Irix, Solaris.

3.2.2. Aplikasi GIS berbasis Web
Aplikasi open source GIS berbasis web umumnya digunakan untuk menyajikan data spasial secara online melalui media internet. Aplikasi GIS berbasis web sangat erat kaitannya dengan standar dalam bidang geospasial. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung interoperabilitas penyediaan dan kerja sama data spasial.
Aplikasi open source GIS berbasis web antara lain:

  • UMN MapServer (http://mapserver.gis.umn.edu) MapServer merupakan aplikasi pemetaan online (web-mapping) yang cukup popular. Dikembangkan oleh Universitas Minnesota dan didukung oleh NASA dan Departemen Sumber Daya Alam Minnesota (Minnesota Department of Natural Resources).
  • MapGuide Open Source (http://mapguide.osgeo.org/). MapGuide Open Source merupakan aplikasi pemetaan online (web-based mapping) dan dikembangkan dan didukung oleh OSGEO Foundation. Mapguide dapat dikembangkan di Linux atau Windows dan dapat didukung oleh Apache atau IIS, sedangkan bahasa pemrograman yang dapat dipergunakan adalah ASP .NET, PHP, Java dan Javascript.
  • GeoServer (http://geoserver.sourceforge.net/). GeoServer merupakan aplikasi pemetaan online (web-mapping) yang berbasiskan Java dan dibangun menggunakan library GeoTools. GeoServer merupakan implementasi OpenGIS Consortium untuk Spesifikasi Web Feature Server.
  • DeeGree (http://deegree.sourceforge.net/) DeeGree, sebelumnya dikenal dengan nama jaGo, menyediakan beberapa fungsi SIG yang merupakan implementasi dari OpenGIS Consortium.

3.2.3. Aplikasi Basis Data GIS
Aplikasi open source basis data GIS meliputi:

  • PostGIS (http://postgis.refractions.net). PostGIS merupakan plugin untuk database PostgreSQL yang berfungsi untuk menyimpan dan melakukan analisis data geospasial. Fungsi dan kegunaannya sama dengan SDE (Spatial Data Engine) ESRI dan Oracle Spasial.

4. Implementasi Aplikasi Open Source GIS
Setelah kita melihat dan mengevaluasi aplikasi open source GIS yang tersedia, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kita mengimplementasikan atau menggunakan aplikasi tersebut. Implementasi atau penerapan aplikasi open source bidang geo-spasial perlu didasari beberapa pertimbangan, antara lain:
1. Sistem operasi yang didukung (UNIX, Linux, Windows, MacOS);
2. Kecepatan dan efisiensi;
3. Format data yang didukung;
4. Standar untuk interoperabilitas (Spesifikasi OGC).
Sistem informasi geografis merupakan sistem yang terdiri dari empat komponen yaitu:
(1) Pemasukan data (data entry);
(2) Penyimpanan data (data storage);
(3) Pengolahan data (data analysis); dan
(4) Penyajian data (data visualization).
Masing-masing aplikasi memiliki beberapa keunggulan dan kelemahannya masingmasing pada komponen GIS tersebut. Hampir dipastikan tidak semua aplikasi open source GIS yang dapat menyediakan semua komponen GIS tersebut. Untuk itu diperlukan kejelian dalam memilih perangkat lunak yang dipakai.

5. Penutup
Aplikasi open source bidang geo-spasial belum cukup banyak digunakan di Indonesia. Akan tetapi komunitas pengguna sudah mulai berkembang. Dengan berkembangnya komunitas tersebut diharapkan penetrasi penggunaan aplikasi open source akan semakin cepat. Peran Pemerintah dalam mendukung program IGOS musti lebih ditingkatkan dengan mengkampanyekan penggunaan aplikasi open source dan peningkatan kualitas sumber daya manusianya.

Daftar Pustaka

  • Camara, Gilberto. 2003. Why Open Source GIS Software?. URL: http://www.directionsmag.com/article.php?article_id=343&trv=1. Akses tanggal: 17 Agustus 2007.
  • Horning, Ned.. 2004. Open Source GIS dan Remote Sensing Software. Center for Biodiversity at the American Museum of Natural History. URL: http://geospatial.amnh.org/remote_sensing/guides/viewing_data/open_source.html. Akses tanggal: 17 Agustus 2007.
  • Ramsey, Paul. 2006. The State of Open Source GIS. Refractions Research Inc. URL: http://www.refractions.net/white_papers/oss_briefing/2006-06OSSBriefing. pdf. Akses tanggal: 17 Agustus 2007.

Links

  • FreeGIS: http://www.freegis.org
  • Open Source GIS: http://www.opensourcegis.org
  • Remote Sensing: http://www.remotesensing.org
  • OSGEO: http://www.osgeo.org
  • MapTools: http://www.maptools.org
  • Open Geospatial Consortium: http://www.opengeospatial.org

2 komentar:

Anonim mengatakan... 4 Juli 2010 pukul 01.20  

kalo mau buat GIS yang terintegrasi java, Arcview bsa ga y???
Mohon bantuannya
reply di thinbutsexy@gmail.com
Thx b4

sangat bermanfaat tulisannya, mengapa tidak di update blognya ? salam kenal

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Follow me

About this blog

Dalam diri manusia itu ada dua macam potensi tipuan dan rayuan. Dua hal itu seperti duri jika dipegang dan ibarat bunga jika dipandang. Apabila engkau memerlukan pertolongan mereka, bersikaplah bagai api yang dapat membakar duri-duri itu.